WILTAnesw.Online.Kota Bekasi – Kepedulian dan tindakan nyata menyantuni anak-anak yatim dan fakir miskin atau kaum dhuafa bermanfaat dan barokahnya sangat besar untuk orang lain dan diri sendiri. Pahalanya setara orang berjihad, setara orang yang puasa dan sholat malam terus-menerus, dan termasuk golongan orang beriman.
Berkat dukungan para donator dari Jakarta, keluarga Pak Agus dan Bu Ade dan kaum perempuan Majlis Ta’lim Yayasan Al-Muhajirin Bantargebang (YAB) dapat menyantuni anak yatim dan dhuafa. Santunan 50 anak dari donatur dan 50 dari jamaah ibu-ibu majlis ta’lim. Sedangkan bantuan nasi kotak dari Bunda Tina, Jakarta. Acara santunan dilaksanakan di Yayasan Al- Muhajirin Bantargebang, Kelurahan Ciketingudik (timur), Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. (Minggu 28/07/2024)
Kegiatan ini dihadiri Lurah Ciketingudik Usep Sudarma Wijaya sekaligus memberi santunan, Ketua MUI dan pengurus Kecamatan Bantargebang DR. Acep Basun, M.Ag dan M. Iqbal. Juga para tokoh dan ustadz sekitar TPST Bantargebang, yakni ust. Usman Ismail (Apen), Ust. Maulana Hasan Yusuf (Nung), Ust. Rohmani, aktivis lingkungan dan persampahan, dll.
YAB hampir setiap tahun memberikan santunan pada anak yatim dan dhuafa, yang berasal dari para donatur. Kegiatan ini bertepat dengan bulan Muharram (berasal dari kata “haram”, artinya suci atau terlarang).
Keutamaan Muharram, yaitu Allah menciptakaan langit dan bumi; Allah menciptakan Arsy dan kursinya; Allah menciptakan gunung-gunung; Allah menciptakan bintang-bintang; Allah menciptakan pena dan lauhul mahfudz; Allah menciptakan Jibril dan malaikat-malaikat lainnya; Allah menciptakan Nabi Adam dan Hawa; Allah menciptakan Nabi Ibrahim; Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim AS dari kobaran api; Allah mengganti sembelihan Nabi Ibrahim AS menjadi kambing gibas;
Selanjutnya, Allah mengankat Nabi Idris AS ke tempat yang tinggi; Sejajarkan perahu Nabi Nuh AS dengan bukit Al-Judi setelah banjir besar; Allah menerima taubat dan mengampuni Nabi Daud AS; Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan menenggelamkan Firaun; Allah memberikan kerajaan kepada Nabi Sulaiman AS; Allah menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub AS; Allah menyelamatkan Nabi Yunus dari perut ikan paus; Nabi Isa AS dilahirkan Maryam; Allah mengangkat Nabi Isa AS ke langit; Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Asyura; Kiamat akan terjadi pada hari Asyura.
Pada acara tersebut ada tauziah dari Ustadz Khoidir Rohendi Ketua YAB dan Ustadz Nana Sangkuriang dari Pegunungan Sampah Bantargebang. Intinya agar ummat Islam peduli dan sayang pada anak yatim dan fakir miskin. Hal ini harus diajarkan mulai dari rumah.
Ida Ummi Kulsum pengurus YAB mengatakan, selain kegiatan santuan anak yatim piatu dan fakir miskin, juga ada pemberian beasiswa. Ada dua anak dapat biasiswa, Sulalinda dan Fitri Ana.
“Selamat ya untuk Alin dan Fitri Ana. Semoga belajarnya lebih giat lagi. Dapat ilmu bermanfaat dan jadi anak sholehah, dan anak-anak lainnya jadi anak sholeh sholehah semuanya. Amiin,”ujar Ummi di group Madrasah Aliyah Maulida Utama.
Sementara Ustadz Khoidir Rohendi menjelaskan “Menyantuni anak yatim, menyayangi anak yatim, dan sewenang-wenang terhadap anak yatim, dijelaskan di Al-Qur’an surat Al-Maun, surat Adh-Dhuha ayat 9, surat Annisa. Sebanyak 23 kali disebut dalam Al-Qur’an tentang anak yatim “ungkap Ustadz Rohendi.
Allah berkali-kali berfirman dalam Al-Quran agar umat muslim berbuat baik kepada anak-anak yatim. Beberapa surat yang memuliakan anak yatim dan dhuafa, yakni surat Al-Baqarah ayat 220, surat An-Nisaa ayat 36, surat Al-Insan ayat 8, surat Al-Maun ayat 1-2.
Al-Baqarah Ayat 220
فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْيَتَٰمَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَٰنُكُمْ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ ٱلْمُفْسِدَ مِنَ ٱلْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: “Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: ‘Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.’” (QS. Al-Baqarah: 220)
An-Nisaa Ayat 36
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisaa: 36)
Al-Insan Ayat 8
وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا
Artinya: “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 8)
Al-Maun Ayat 1-2
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ. فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.” (QS. Al-Maun: 1-2)
Keutamaan menyayangi dan menyantuni anak yatim dan dhuafa dalam sejumlah hadits nabi, yakni menjadi penghuni surga, melunakkan hati yang keras, menjadi orang yang dekat dengan Rasulullah Muhammad SAW di surga, terhalang dari siksa api neraka, terhindar dari siksaan akhirat.(Red)
(Oleh Bagong Suyoto Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) dan Ketua Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup Indonesia (YPLHI).